Komponen Bioaktif Rimpang Jahe
Pangan, seisin memberi sumbangan zat gizi yang telah dketahui sebagai
zat yang mutlak diperlukan tubuh, juga memberikan zat lain, atau
komponen bioaktif, yang memberikan efek fisiologis positif pada tubuh
manusia.
Komponen bioaktif pangan yang menimbulkan efek fisiologis atau biasa
disebut dengan khasiat pangan, terutama banyak terdapat pacta pangan
kelompok buah dan sayur, dan blJT1bu atau rempah. Jahe (Zingiber
officinale Roscoe) merupakan salah satu janis rempah yang sejak dulu
dikonsumsi oIeh masyarakat Indonesia.
Sejak akhir abad ke- 20, jahe selalu digunakan dalam formula makanan dan
minuman kesehatan, seperti STMJ (Susu Telur Madu Jahe), wedang jahe dan
lainnya. Hal ini didasari oIeh khasiat jahe yang secara tradsi dan
empiris dirasakan oIeh masyarakat, terutama sebagai bahan anti
rnasuk-angin, walaupun secara ilmiah belum dbuktikan efeknya pada
kesehatan manusia.
Manurut Tang dan Eisenbrand (1992) khasiat jahe ditimbulkan oIeh
kandungan senyawa bioaktif jahe. Senyawa bioaktif jahe, seperti
oleoresin, gingerol, dan shogaol sudah banyak dteliti dari aspek
aktivitasnya sebagai antibakteri, antitusif, dan antioksidan. Senyawa
gingerol, dan zingaron memiliki sifat sporostatik terhadap bakteri
Bacillus subtiHs (AI-Khayat dan Blank, 1985).
No comments:
Post a Comment