Gambar : Aspirin(Asama Mefenamat)
Aspirin bersifat antipiretik dan analgesik karena merupakan kelompok
senyawa glikosida, aspirin yang merupakan nama lain dari asam asetil
salisilat dapat disintesis dari asam salisilat, yaitu dengan
mereaksikannya dengan anhidrida asetat, hal ini dilakukan pertama kali
oleh Felix Hofmann dari perusahaan Bayer, Jerman. Karena saat itu
antipiretik dan analgesik yang ada sangat keras terhadap sistem
pencernaan.
Farmakologi :
Cara Kerja Asam mefenamat adalah seperti OAINS (Obat
Anti-Inflamasi Non-Steroid atau NSAID) lain yaitu menghambat sintesa prostaglandin dengan
menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX-1 & COX-2). Asam mefenamat
mempunyai efek antiinflamasi, analgetik (antinyeri) dan antipiretik.
Indikasi:
Dapat
menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan
sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri
sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
Kontraindikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus,
gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat. Pemakaian secara hati-hati pada penderita
penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
Dosis :
Dewasa dan anak di atas 14 tahun : Dosis awal yang
dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Dismenore : Asam
Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun
sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia : Asam
Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan
dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.
Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara
lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk,
pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis
2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia
hemolitik.
Interaksi Obat
Obat yg terikat pada protein plasma : menggeser ikatan dengan
protein plasma, sehingga dapat meningkatkan efek samping (contoh :
hidantoin, sulfonylurea).
Obat antikoagulan & antitrombosis : sedikit memperpanjang waktu
prothrombin & Waktu thromboplastin parsial. Jika Pasien menggunakan
antikoagulan (warfarin) atau zat thrombolitik (streptokinase), waktu
prothrombin harus dimonitor.
Lithium : meningkatkan toksisitas Lithium dengan menurunkan eliminasi lithium di ginjal.
Obat lain yang juga memiliki efek samping pada lambung : kemungkinan dapat meningkatkan efek samping terhadap lambung.
Peringatan Dan Perhatian
Terhadap Kehamilan :
Tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita hamil. Terutama pada akhir masa kehamilan atau saat melahirkan karena efeknya pada sistem kardiovaskular fetus (penutupan prematur duktus arteriosus) & kontraksi uterus.
Tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita hamil. Terutama pada akhir masa kehamilan atau saat melahirkan karena efeknya pada sistem kardiovaskular fetus (penutupan prematur duktus arteriosus) & kontraksi uterus.
Terhadap Ibu Menyusui :
Didistribusikan melalui air susu ibu, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu yg sedang menyusui.
Didistribusikan melalui air susu ibu, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu yg sedang menyusui.
Terhadap Anak-anak :
Belum ada studi ttg keamanan & efikasi penggunaan asam mefenamat pada pasien anak dibawah 14 tahun. Belum ada studi tentang keamanan untuk anak
Belum ada studi ttg keamanan & efikasi penggunaan asam mefenamat pada pasien anak dibawah 14 tahun. Belum ada studi tentang keamanan untuk anak
Terhadap Hasil Laboratorium :
Dapat menyebabkan reaksi false-positif tes urin menggunakan tes tablet diazo.
Dapat menyebabkan reaksi false-positif tes urin menggunakan tes tablet diazo.
No comments:
Post a Comment