Hidrokortison
dosis
Oral:untuk terapi pengganti (replacement therapy) 20-30 mg/hari dalam
dosis terbagi untuk orang dewasa, anak-anak 10-30 mg/hari dalam dosis
terbagi, Injeksi im atau iv lambat atau infus: 100-500 mg, 3-4 kali
sehari.
Anak sampai usia 1 tahun, 25 mg.
Anak 1-5 tahun, 50 mg.
Anak 6-12 tahun, 100 mg,
Hidrokortison topikal (salep atau krim) digunakan sebagai anti radang dan antipruritis.
indikasi : Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis, Asma bronkial.
kontraindikasi
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : Retensi cairan, retensi natrium
• Gangguan jantung kongestif : Kehilangan kalium, Alkalosis hipokalemia, Hipertensi.
• Gangguan Muskuloskeletal : da ujung tulang paha dan tungkai,fraktur patologis dari tulang panjang.
• Lemah otot : miopati steroid, hilangnya masa otot, osteoporosis, putus
tendon, terutama tendon Achilles, fraktur vertebral, nekrosis aseptik
• Gangguan Pencernaan : Iritasi dan rasa tidak enak di lambung, kembung,
borok lambung (peptic ulcer) kemungkinan disertai perforasi dan
perdarahan, borok esophagus (Ulcerative esophagitis), pankreatitis.
• Gangguan dermatologis : Gangguan penyembuhan luka : Kulit menjadi tipis dan rapuh.
Petechiae dan ecchymoses : Erythema pada wajah, Keringat berlebihan.
• Gangguan Metabolisme : Keseimbangan nitrogen negatif, yang disebabkan oleh katabolisme protein
• Gangguan Neurologis : Tekanan intrakranial meningkat disertai
papilledema (pseudo-tumor cerebri), biasanya setelah terapi, konvulsi,
vertigo, sakit kepala, pusing, depresi, rasa cemas berlebihan.
• Gangguan Endokrin : Menstruasi tak teratur, Cushingoid, menurunnya
respons kelenjar hipofisis dan adrenal, terutama pada saat stress,
misalnya pada trauma, pembedahan atau sakit.
• Hambatan pertumbuhan pada anak-anak menurunnya toleransi karbohidrat,
manifestasi diabetes mellitus laten. Perlunya peningkatan dosis insulin
atau OHO (Obat Hipoglikemik Oral) pada pasien yang sedang dalam terapi
diabetes mellitus, Katarak subkapsular posterior, tekanan intraokular
meningkat, glaukoma.
efek samping : Hidrokortison memiliki efek imunosupresan, efek anti
radang yang kuat,serta meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah.
Hidrokortison bekerja sebagai antagonis fisiologis untuk insulin dengan
meningkatkan glikogenolisis (penguraian glikogen), lipolisis (penguraian
lipid),dan proteinolisis (penguraian protein), menurunkan pembentukan
glikogen di hati, meningkatkan mobilisasi, asam amino dan badan keton
ekstrahepatik. Ini akan meningkatkan kadar glukosa di dalam darah. Oleh
karena itu, pemberian hidrokortison yang berlebihan dapat menyebabkan
hiperglikemia. Hidrokortison meningkatkan tekanan darah dengan jalan
meningkatkan kepekaan pembuluh darah terhadap epinefrin dan
norepinefrin.Pemberian hidrokortison topikal menyebabkan vasokonstriksi.
Apabila kekurangan kortisol di dalam darah, maka terjadi vasodilatasi
secara meluas.Hidrokortison menekan sistem imun dengan jalan menghambat
proliferasi sel T. Hidrokortison menurunkan pembentukan tulang,oleh
sebab itu pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis.
Hidrokortison dapat diserap dengan baik pada pemberian per oral.
Hidrokortison juga dapat diserap melalui kulit. Tingkat absorpsi melalui
kulit dipengaruhi oleh berbagai faktor,antara lain jenis zat pembawa,
integritas sawar epidermal, dan penggunaan pembalut. Pembalut umumnya
akan meningkatkan absorpsi. Kortikosteroid topikal dapat diserap melalui
kulit utuh normal.Adanya radang atau penyakit lain di kulit dapat
meningkatkan absorpsi melalui kulit. Pada pemberian per
rektal,hidrokortison diserap hanya sebagian, sekitar 30-50%. Setelah
diserap, hidrokortison yang diberikan secara topikal akan mengalami
nasib sama seperti hidrokortison per oral atau per parenteral. Di dalam
darah, sebagian besar(lebih kurang 95%) hidrokortison terikat pada
protein antara lain CBG (corticosteroid binding globulin) dan albumin
serum. Hanya hidrokortison dalam bentuk bebas yang dapat berikatan
dengan reseptor dan menimbulkan efek. Senyawa-senyawa kortikosteroid
terutama dimetabolisme di hati, merupakan substrat dari enzim CYP450:
3A4. Ekskresi terutama melalui ginjal, namun sebagian kortikosteroid
yang diberikan secara topikal dan metabolitnya juga diekskresikan ke
dalam empedu.
interaksi
- Dengan Obat Lain : Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik,
seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin dapat meningkatkan
klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu jika terapi kortikosteroid
diberikan bersama-sama obat-obat tersebut,maka dosis kortikosteroid
harus ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Obat-obat seperti troleandomisin danketokonazol dapat menghambat
metabolisme kortikosteroid, dan akibatnya akan menurunkan klirens atau
ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan bersamaan, maka
dosis kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari toksisitas
steroid.
Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin dosis tinggi yang
diberikan secara kronis. Hal ini dapat menurunkan kadar salisilat di
dalam serum, dan apabila terapi kortikosteroid dihentikan akan
meningkatkan risiko toksisitas salisilat.
Aspirin harus digunakan secara berhati-hati apabila diberikan
bersama-sama dengan kortikosteroid pada pasien yang menderita
hipoprotrombinemia.
Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan oral bervariasi. Beberapa
laporan menunjukkan adanya peningkatan dan laporan lainnya menunjukkan
adanya penurunan efek antikoagulan apabila diberikan bersama-sama dengan
kortikosteroid.
Oleh sebab itu indeks koagulasi harus selalu dimonitor untuk mempertahankan efek antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.
- Dengan Makanan : Ketika dalam terapi dengan hidrokortison sistemik,
sebaiknya kurangi konsumsi garam, dan makan makanan yang banyak
mengandung kalium dan tinggi protein
mekanisme kerja : Menurunkan inflamasi dengan menekan migrasi leukosit polimorfonuklear, dan peningkatkan permeabilitas kapiler
bentuk sediaan : Tablet, Salep, Krim, Serbuk untuk Injeksi
stabilitas penyimpanan : Simpan dalam wadah aslinya, dalam ruang dengan
suhu kamar, jauhkan dari lembab, panas, dan sinar matahari langsung.
No comments:
Post a Comment